“Investor” sebutan yang keren… ya..mungkin hampir sebagian orang sebetulnya adalah investor. Kita nabung di bank pada hakekatnya adalah investor, Cuma investasi type ini sangat kecil returnnya rata rata hanya 3% per tahun, selalu kalah tergerus oleh inflasi yang rata-rata 6 % (y.o.y)
Lalu apa sih yang mesti kita tahu untuk menjadi investor ? Banyak teman saya yang sampai saat ini sudah kapok dan alergi kalau mendengar kata-kata “ investasi “ karena beberapa pengalaman mereka yang habis uangnya karena tergiur dengan janji2 muluk imbal hasilnya
Tetapi ada juga teman yang selalu bersemangat, jika di ajak diskusi atau ada tawaran untuk berinvestasi, karena mereka sudah tahu mana yang investasi yang aman, dan mana yang “bodong” seperti yang terjadi di PT.QSAR dulu.
1. Tetapkan tujuan investasi
Sebelum anda memutuskan untuk investasi, pastikan dulu apa sebetulnya TUJUAN UTAMA kita untuk investasi, jangan hanya ikut-ikutan. Pada umumnya kita punya tujuan berinvestasi untuk :
• Persiapan masa tua. Ya biasanya makin tua usia makin tidak produktif dan semakin besar cost untuk menjaga kesehatan . Masih mending kalau yang mempuntyai tunjangan pensiun, lha kalau wiraswasta ? berarti kita harus persiapkan sendiri rencana dana pensiunnya.
• Meningkatkan pendapatan. Mengembang biakkan dana, untuk berbagai kebutuhan atau membackup kebutuhan dan perkembangan bisnis
• Persiapan dana pendidikan, dana pendidikan terus mengalami kenaikan seiring dengan besarnya inflasi, kita mesti jeli menghitung “present value dengan “future value”. Bahkan kalau di hitung-hitung, dengan kiita hidup di Indonesia, hampir sebagian besar pendapatan kita tersedot utntuk : Biaya kesehatan, pendidikan, biaya hidup
2. Menentukan Rencana Investasi
Buat rencana bentuk investasi yang paling cocok buat anda, dari mulai tujuan, target pencapaian serta resiko apa saja yang siap kita ambil. Semakin detail anda merencanakan, akan semakin mudah untuk mengelolanya.
3. Type apa anda ?
Setiap orang berbeda-beda dalam memilih investasi, apakah kita cenderung agresif, atau konvensional ? pilihan tersebut selalu terkait dengan besaran resiko yang siap kita hadapi, apabila terjadi sesuatu hal.
4. Menentukan Produk Investasi
Langkah selanjutnya adalah mengevaluasi produk investasi apa yang akan digunakan dengan melihat potensi hasil dan resiko dari setiap produk investasi yang akan digunakan. Kumpulkan semua informasinya terlebih dahulu, pelajari dengan seksama produk investasi tersebut . Berhati-hatilah dalam memilih produk investasi, karena ini penting dalam kesuksesan investasi Anda.
5. Diversifikasi
Untuk mencapai berbagai tujuan investasi, Investor membangun sebuah portofolio yang berisi berbagai produk investasi. Diversifikasi adalah kunci dalam menyusun portofolio agar hasil yang diperoleh maksimal namun memiliki resiko yang minimal. Jika ada produk investasi yang turun, harus ada produk investai lain yang naik. Berinvestasilah di berbagai jenis investasi dan banyak jangka waktu.
6. Mengelola Portofolio.
Keberhasilan dalam mengelola portofolio bukan dilihat dari hasil yang diperoleh, namun dari cara orang tersebut mengendalikan resiko. Jika portofolio yang telah disusun hasilnya bergeser dari tujuan awal, rubahlah isi portofolio Anda agar tetap konsisten dalam tujuan investasi. Pastikan Anda memiliki alasan yang tepat dalam melakukan penjualan atau pembelian.
Jika ada yang bertanya kapan saat yang tepat untuk memulai berinvestasi, jawabannya adalah sekarang. Apa saja sih jenis-jenis investasi berikut dengan tingkatan resikonya ? tulisan nanti berikutnya kalau sudah sempat :-)
Selamat datang Investor !
Try Atmojo
Tips Menjadi Seorang Investor
Diposting oleh Agus Fitrianto, SPt
Label: Motivasi Usaha
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot