Menurut Adam Khoo dalam Secret of Self Made Millionaires, ada perbedaan penting yang membedakan orang dalam kemampuan menciptakan kekayaan ternyata tidak hanya pada seberapa besar pendapatan yang telah diterima, tetapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana cara mereka mengolah uang yang diperoleh.
Dalam hal ini, Adam Khoo membaginya menjadi 3 bagian:
1. Pengelolaan arus kas orang-orang miskin
Mereka dengan pola pikir orang miskin biasanya berasal dari buruh-buruh kasar ataupun eksekutif yunior.Mereka cenderung membelanjakan seluruh pendapatan mereka. Mereka hidup untuk hari yang sedang dijalaninya tanpa banyak berpikir tentang masa depan. mereka menabung sangat sedikit sekali atau bahkan tidak sama sekali dengan alasan pendapatannya sangat kecil.
Ketika memperoleh kenaikan gaji, biasanya mereka berpikiran untuk segera membelanjakannya secepat mungkin. Akibatnya, mereka tidak mempunyai keamanan finansial. Dan ketika kehilangan pekerjaan atau mengalami pemotongan gaji, mereka akan mengalami kesulitan besar untuk bertahan hidup.
2. Pengelolaan arus kas orang-orang menengah
Mereka dengan pola pikir kelas menengah biasanya berasal dari kalangan profesional, eksekutif tingkat menengah dan senior dengan gaji lebih besar. Biasanya setelah mengurangi pengeluaran bulanan dari pendapatan, mereka akan menabung sisanya. Masalahnya adalah mereka cenderung untuk menggunakan tabungannya untuk membeli lebih banyak aset-aset arus kas negatif (rumah besar, mobil mewah, barang mewah, dsb) daripada membeli aset-aset arus kas positif (saham, obligasi, deposito, kekayaan intelektual, properti dan bisnis).
Karena alasan inilah, sebagian besar keluarga kelas menengah ini terlihat kaya tetapi sebenarnya hanya memiliki kekayaan bersih yang amat kecil atau bahkan negatif. Meskipun rumah dan mobilnya berharga ratusan juta, namun mereka ternyata memiliki nilai yang amat kecil.
Dan pada kenyataannya, ternyata mereka ini memiliki kemanan finansial yang jauh lebih kecil lagi. Sehingga apabila sampai kehilangan pekerjaan atau mengalami pemotongan gaji, mereka akan berakhir dengan memiliki pinjaman yang besar, biaya bulanan yang juga besar dan terlilit utang.
Banyak dari kalangan ini yang menderita tekanan finansial yang tinggi, bekerja keras setiap bulannya untuk membayar tagihan bank yang besar.
3. Pengelolaan arus kas orang-orang kaya
Jadi bagaimana para orang kaya mengelola uang mereka sehingga mereka tidak perlu bekerja lagi? Biasanya mereka menetapkan target yang spesifik tentang berapa uang yang akan ditabung (yg biasanya berkisar 15-20%). Mereka mengambil tabungan ini dari pendapatan yang diterimanya dan membelanjakan sisanya.
Tak seperti mereka yang berpola pikir menengah, pola pikir kaya memotivasi mereka untuk mengambil tabungan dan menginvestasikannya dalam arus kas positif yang dapat memberikan keuntungan dan kenaikan nilai. Mereka lebih memilih menanamkan uangnya secara hati-hati untuk membeli saham, dana bersama, properti, dan bisnis daripada memboroskannya untuk membeli TV LCD plasma.
Meskipun kadang mereka membeli barang-barang mewah untuk memanjakan diri, namun jumlah aset kas positifnya masih jauh melebihi aset arus kas negatifnya. Hasilnya, tambahan pendapatan pasif yang dihasilkan dari investasi mereka melebihi pengeluaran untuk hal-hal "ekstra" semacam ini. Mereka terus rajin menabung dan berinvestasi sampai aset arus kas positif yang dimilikinya mulai memberikan arus kas yang cukup untuk memenuhi, bahkan melebihi pengeluaran. ketika kondisi ini tercapai, mereka berada pada tingkat kebebasan keuangan, dimana mereka dapat memilih untuk berhenti bekerja dan tetap dapat meneruskan gaya hidupnya saat ini tanpa batasan.
Jadi, ternyata pola pikir saya dalam mengelola arus kas adalah : pola pikir miskin / pola pikir menengah / pola pikir kaya (coret yg tidak perlu) ...:))
--
Donny Kris P.
Gubernur TDA Ngalam
Mengelola Arus Kas Pribadi
Diposting oleh Agus Fitrianto, SPt
Label: Motivasi Sukses
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot