Google
 

Kambing PE


Hari Senin, 23 Februari 2088 saya memutuskan membeli seekor Kambing PE. Adalah jenis kambing keturunan dari India yang disebut Peranakan Etawah. Prosesnya cukup cepat, seminggu sebelumnya saya pergi ke kediri untuk bernegosiasi dengan calon pemelihara kambing saya, bukan termasuk saudara tetapi sudah kenal lama, bisa dipercaya dan sebelumnya memang pernah memelihara kambing.

Ini adalah proses awal yang harus Anda lakukan jika ingin berinvestasi di bidang peternakan dengan sistem bagi hasil atau Gaduhan. Carilah orang yang bisa dipercaya sehingga tidak membuat anda selalu kuatir dengan investasi ternak tersebut, akan lebih bagus jika dia masih termasuk saudara. Tips selanjutnya...

Pelajarilah informasi seputar ternak tersebut, harga pasar, peluang keuntungan, dan tentu saja siapkan dana sesuai budged anda. Mengenai manajemen pemeliharaan tentunya sang pemelihara lebih paham dengan apa yang harus dilakukan, kita tidak perlu terlalu memaksakan kemampuan kita walaupun kita ini punya gelar yang mendukung untuk itu semisal seorang Sarjana Peternakan.

Karena prinsip dari investasi ini adalah bagi hasil, dimana saat dijual nantinya uang modal pembelian kita akan tetap utuh milik kita sementara yang dibagi adalah keuntungan dari penjualannya, dimana biasanya pembagian diatur 50 : 50.

Metode yang ke dua adalah sistem Gaduhan, yaitu saat kambing beranak yang pertama adalah menjadi milik pemelihara, kemudian anak selanjutnya menjadi milik kita, demikian seterusnya. Dan saya memilih sistem kerjasama yang pertama yaitu bagi hasil.

Harga Kambing PE cukup mahal juga deh, 1,35 juta dapet satu kambing betina gede baru beranak, anaknya baru laku 900 rebu, kelihatan ambingnya masih menteg dan berisi air susu yang kata orang banyak khasiatnya dan mahal.



Yang saya sukai dari kambing saya ini adalah bulu belakangnya yang lebat menandakan ciri khas kambing PE dan masih menandakan bibit induk yang bagus.



Sempat muncul pertanyaan dalam benak saya, apa benar Kambing yang terbeli ini adalah Kambing PE, karena tidak sama dengan yang saya lihat saat saya googling mencari informasi tentang kambing ini. Saat itu saya mendapatkan ciri-ciri, warna bulu daerah kepala dan bulu bagian kaki adalah hitam, lha ini kok coklat ya? Tapi gak masalah deh, fokus saya adalah pada sistem investasinya. Rencananya akan saya biarkans saja ibarat tabungan, biarkan beranak sampai beberapa dulu deh, baru dijual. Ada rencana untuk menambah satu ekor lagi, Insya Allah jika ada rejeki lagi.

Foto berikut adalah Kambing PE Pejantan unggul yang baru menang kontes, saya peroleh dari hasil browsing. Anda jangan kaget jika harga kambing kontes seperti ini bisa mencapai 40-50 juta rupiah.



Nah selamat mencoba, GO INVESTOR...

Baca Artikel Yang Lain



Anonymous said...

Salam kenal mas, dari sesama peternak pemula:). Monggo maen ke blog saya: Kandangbambu.wordpress.com
"Salam Kandangbambu"

Raisuli said...

Selamat memelihara Kambing PE Pak, ada waktu main ke kandang PE saya di SOLO ( desa ketitang, nogosari dekat embarkasi haji ). Saya juga punya kambing juara ( calon induk juara I , & jantan juara III ). Yg diphoto itu juara III di kali urang punya pak sumar kalig gesing.

admin said...

@Anonymous: terimakasih kunjungannya, saya akan kunjungi balik, salam kenal.

@Raisuli: Insya Allah pak semoga kapan2 saya bisa mampir, wah mohon maaf sebelumnya foto kambing juaranya saya upload tanpa ijin, karena saya kagum aja pak, sambil mo bandingkan dengan kambing PE saya, hee..ternyata.. jauuuuh. Salam buat pak Sumar.