Abbiy Abdillah Putra Narendra

Welcome My Baby...

Rasa bahagia itu terlihat menyelimuti relung hati seorang wanita berparas putih yang terbaring lemas di pembaringan rumah sakit swasta. Dari wajahnya tersirat rasa lelah tapi bahagia karena telah melewati masa perjuangan melawan waktu yang dia lewatkan bersama benih hasil cintanya di dalam rahimnya.

Seorang pemuda tampan tampak duduk setia di sampingnya sambil menggendong sosok mungil nan merah merona bak kepiting rebus yang baru diangkat dari panci. Dialah sang buah cinta kedua pasangan Rama dan Shinta itu.

Sang bayi, dengan rambut yang lebat dan jabrik menambah imut rona merah wajahnya yang merah, matanya yang bulat masih tertutup karena kelelahan telah tumbuh meringkuk dalam ruangan yang sempit selama 9 bulan, dia tertidur. Bibir dan hidung yang sama-sama manyun menambah lekat kesan peranakan sang ibu yang tersenyum sewot saat para sanak saudara menggodanya.

Lelaki kecil itu sangat ringan, 2.8 kg, bak jagung rebus yang cukup dipegang dengan satu tangan saja, terbungkus lebat kain selimut mungil yang dibebat rapat menutupi sekujur tubuhnya. Terkadang dia menggeliat mencoba untuk lepas dari jeratan kain selimut itu bak seekor Lobster yang sedang mengalami moulting dan berusaha keluar dari pembungkus tubuh lamanya, tapi tidak berhasil.

Abbiy Abdillah Putra Narendra, hal pertama yang dia lihat di dunia ini adalah lampu kamar operasi, bukan wajah ayah dan ibunya, dan beberapa orang berpakaian Ninja Putih yang mengitarinya. Abbiy kecil pasti merasa ketakutan saat melihat para Ninja itu sehingga dia menangis keras dan mencoba berontak saat salah seorang menariknya keluar, tapi apalah daya dia hanya seorang bayi kecil.

Sang Ayah tersenyum, Sang Ibu meneteskan air mata, Opa-Oma terlihat sibuk menyiapkan baju dan gerobakmu...

Selamat datang anakku, terima kasih atas kehadiranmu, dan jangan kuatir, papa akan berusaha sekuat tenaga menunjukkan jalanmu padaNya. Amien.

Baca Artikel Yang Lain