Google
 

Kekuatan Dalam Apa Yg Kamu Abaikan


Mempunyai seorang sahabat sungguh menyenangkan apalagi jika pemikiran di antara pasangan sahabat itu bisa ‘nyambung’. Sahabat saya adalah seorang yang enak dan nyambung diajak ngobrol, pada setiap kesempatan, obrolan kami selalu bermutu, tapi sayangnya walaupun saya menikmai kebersamaan dengannya, saya meninggalkannya dengan perasaan kurang bersemangat.

Saya selalu memikirkannya, saya menyadari bahwa sahabat saya ini adalah seorang yang kerap akhir-akhir ini mengabaikan semua buku, konsep, guru, atau cara-cara motivasi yang pernah dibaca atau didengarnya. Selalu saja dia berkata, “ Aku sudah tidak mempan dengan semua buku-buku dan konsep motivasi itu, sudah sering baca begituan, paling isinya sama juga.”

Dia bukanlah orang yang benar-benar negatif atau dengan sengaja bersifat kritis. Ia hanya menginginkan sesuatu yang benar-benar bekerja dalam kehidupannya.Tetapi, secara tidak sadar ia mengabaikan segala sesuatu yang terjadi padanya.

Ketika kita mengabaikan orang-orang atau ide-ide karena seluruh dunia tidak setuju dengan hal tersebut, kita bisa saja benar. Dengan mengabaikan apa yang sebenarnya bisa bekerja, kita menghambat perkembangan diri kita sendiri. Kita mengabaikan segala kemungkinan.

Pengabaian seringkali adalah suatu cara untuk membelokkan pesan. Hal itu merupakan mekanisme pembelaan diri. Jika anda mengabaikan buku, ide, atau metode yang ditawarkan pada anda. Anda mungkin benar, bahwa itu hanya sekumpulan kertas kosong hasil plagiat dan banyak orang lain yg akan menganggapnya sama. Tapi perlu diketahui juga bahwa dengan penolakan itu, anda juga tetap berada di tempat anda sekarang khan, tidak kemana-mana, tidak ada kesembuhan semangat.

Banyak orang-orang sukses telah menerima metode-metode baru dalam kehidupan mereka selama bertahun-tahun, menghabiskan jutaan rupiah dalam bidang pengembangan dirinya, dan tidak pernah menyesali hal itu.

Jadi, kunci sebenarnya bukanlah mengabaikan, atau menolak, melainkan Mencerna. Misalnya, sahabat saya mengeluhkan kenapa kehidupannya berjalan lambat, kuliah udah over limit, dituntut cepet selesai, dosen pembimbing skripsi lambat revisi, gak punya laptop, apalagi tuntutan segera menikah saban hari muncul menyebalkan, mencoba bisnis internet juga masih lambat pemasukannya. Fuih, saya jadi ikut merasakan bagaimana keadaannya tidak cukup baik sekarang.

Lalu saya berkata kepadanya untuk mencoba menumbuhkan motivasi dirinya, baca postingan diblog saya tentang teori kepepet, dengan keadaan yang serba kepepet seperti itu, diburu waktu, tidak ada salahnya sedikit memaksa tubuh untuk bekerja ekstra siang dan malam hanya dalam beberapa bulan hingga, paling tidak kuliah bisa beres, dan akan bagus lagi kalau usaha internet juga jalan dan mulai memberikan hasil. Semua hal seperti itu butuh kerja keras bukan, akan sangat lelah memang tapi akan memberikan hasil lebih cepat. Betul tidak?

Namun apa yang dilakukan sahabat saya ini, dia mengabaikan postingan saya dan menganggap sebagai sesuatu yang sudah pernah di dengar sebelumnya, hanya menulis sebuah pujian kata di buku tamu tentang blog saya, yah walaupun itu menyenangkan saya, tapi tidak cukup memuaskan saya untuk membantunya termotivasi segera lepas dari status mahasiswa.

Manusia seringkali menyabot hal-hal yang diingikannya sendiri dengan mengabaikan hal-hal yang baik, tidak membayangkan mungkin saja hal yang luar biasa itu akan terjadi dari respon kita terhadap hal kecil yang kita abaikan tersebut.

Intinya bukan kita selalu membaca/mendengar setiap hal yang ditawarkan pada kita, tetapi kita janganlah mengabaikan segala sesuatu yang datang kepada kita. Kadang kala pengabaian adalah sebuah topeng. Hal itu merupakan cara halus ‘pikiran’ dalam menyabotase respon tubuh kita sendiri dalam setiap usaha, membuat kita tetap jalan ditempat. Untuk berkembang, kita harus membuka pikiran.

Sekali lagi, Anda adalah otoritas tertinggi dalam kehidupan Anda. Selamilah diri dan lakukanlah apa yang benar bagi diri Anda seharusnya. Dan ketika melakukannya, waspadalah kepada saat-saat ketika Anda mungkin mengabaikan saran-saran metode selanjutnya yang menghampiri Anda dalam membangun motivasi. Runtuhkanlah benteng ego pemikiran Anda, dan biarkanlah solusi kehidupan selalu memasuki diri Anda.


Baca Artikel Yang Lain



Anonymous said...

it's easy to make friend but you have to try hard to find 'a friend in need and a friend indeed' ^_^