Google
 

Menulislah Saat Tidak Ada Orang Lain Yang Bisa Kamu Ajak Bicara



Setiap orang mempunyai masalah, setiap orang pernah mengalami stress dan setiap orang pernah berada dalam kebuntuan dalam pencarian solusi. Tetapi tidak semua orang mempunyai orang lain untuk melepaskan beban dan tekanan tersebut.

Ada kalanya atau bagi sebagian orang, dengan menyendiri, saat mendapatkan suatu masalah, adalah solusi untuk memperoleh jawaban atas masalah tersebut. Adalah hal yang mudah bagi mereka yang sudah terbiasa dengan kesendirian, tapi menjadi hal yang sulit saat kita tidak terbiasa menyelesaikan masalah itu sendirian, selalu membutuhkan orang lain, seorang teman, seorang sahabat, atau hanya..seseorang lain.

Kebutuhan bersosialisasi adalah mutlak bagi kebanyakan manusia. Namun, ada kalanya, kita tidak mendapatkan sesiapapun berada di samping kita untuk sekedar berpegangan saat menerima sebuah cobaan. Pernahkah anda? Saya pernah, dan inilah yang saya temukan...

Saya bukan seorang penulis, bukan pula sastrawan atau ahli psikolog yang kaya akan ilmu tulis menulis.

Ibarat sebuah pohon mahoni, ini hanyalah dedaunan yang tumbuh dari batang pohon yang berdiri teguh bertopangkan akar-akarnya yang kuat. Hingga suatu saat, dedaunan ini berguguran menebarkan wewangian khasnya sesaat setelah 15 menit diguyur air hujan, membuat manusia yang melewati bawahnya selalu menghirupkan nafas dalam-dalam, menikmati segarnya wangi itu. ( Capee deehh....)

Seperti itulah, menulis bisa menjadi sebuah solusi bagi manusia saat dia mendapatkan sebuah masalah dan tidak mendapatkan seorang teman pun untuk berbagi, bahkan akan menjadi kebutuhan sekunder saat menulis menjadi sebuah kebiasaan dan candu solusi untuk segala masalah.

Syaratnya, kita harus meluapkan semuanya saat menulis, tanpa ada yaang kita sembunyikan dan bahwa apa yang kita tulis tersebut berasal dari lubuk hati kita yang paling dalam. Jangan pernah takut orang lain akan membacanya, ikhlaskanlah, dan lebih pintar lagi jika tulisan itu sengaja kita buat agar bisa dibaca oleh orang lain, karena bisa sangat ampuh pengaruh tulisan tersebut dibandingkan dengan kata-kata kita langsung.

"Tulisan yang berasal dari hati terdalam seorang penulis bisa menjadi kekuatan pengubah cara pandang saat tulisan itu mampu menyentuh hati sang pembacanya".
- Agus Fitrianto.

Orang bisa membaca diri kita, orang bisa memahami diri kita lewat tulisan melebihi pemahaman mereka atas apa yang mereka dengarkan dari telinga.

Jadi, mulai sekarang, anda jangan pernah merasa kuatir tidak ada teman saat mendapatkan masalah atas sebuah kegagalan, kesalahan, patah hati dan segala perasaan buruk lainnya. Ambilah sebuah pulpen dan sebuah buku, konsentrasikan pikiran dan tangan, dan mulailah menulis..dari hati. Anda akan mendapatkan ketenangan dan solusi.

Baca Artikel Yang Lain



Anonymous said...

Iya, emang klo lagi bete abis & ngerasa masalah itu ga penting2 banget bwt dibahas ma org lain, rasanya menuliskan apa yg ngebuat kita bete tuh jd lebih meringankan masalah, semuanya dibablasin lewat tulisan. Adakalanya klo curhat ke orang lain pasti bakalan dapet jawaban yg standar aja yg kita jg tau emang harus gt ngadepin masalahnya.. malah tambah eneg.. hehehe.. tapi klo kata mas antok tuh klo lagi sebel mendingan diomongin aja ga boleh dipendem ga boleh cuman ditulis aja di blog ky gw.. nti bisa terpendam di alam bawah sadar sehingga membahayakan kesehatan mental... hehehee... padahal kan gw dah aneh dari dulu... terus nulis ya .. bagus kok tulisannya agus

Anonymous said...

Lho,dilampiasin ke tulisan maksudnya kalo gak ada yg bs diajak bicara, jd bukan selalu memendam sdr, emg bisa gila, kayak Antok tuh. Selagi masih ada temen yg mau dengar, ya di curhatin aja, sukur2 kalo sambil ditraktir, wah bakal demen dah dw..asli deh.

Anonymous said...

wah, salut mas postingnya bagus. Aq dah nyoba menulis abis baca posting pean. Terima kasih yaa.. Keep motivation on us!

Anonymous said...

Hery Mardian emang bagus tulisannya, resensinya dah oke kok..